Gambar Sampul Bahasa Indonesia · Bab 4 Mengajarkan Budi Pekerti
Bahasa Indonesia · Bab 4 Mengajarkan Budi Pekerti
Edi Warsidi

28/08/2021 07:48:12

SD 3 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

37

Mengajarkan Budi Pekerti

4

Belajar Apa di Pelajaran 4?

Mengomentari tokoh

cerita melalui kegiatan

mendengarkan

Menceritakan isi dongeng

melalui kegiatan membaca

Sukakah kamu membaca cerita dan dongeng? Banyak

cerita dan dongeng anak-anak yang dapat kamu baca. Dalam

sebuah cerita, terdapat pelajaran. Belajarlah dari isi cerita dan

dongeng. Dengan demikian, kamu akan menjadi anak yang

berbudi pekerti.

38

Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas untuk Kelas III

Mari, Mengomentari

Tokoh dalam Cerita

A

Dari mendengarkan cerita, kamu dapat menjelaskan

kejadian yang dialami tokoh. Kamu juga dapat menanggapi

watak tokoh tersebut. Kamu dapat menyebutkan nama-

nama tokoh. Kemudian, kamu dapat menjelaskan watak

tokoh dengan kalimat yang baik.

Pasti kamu senang mendengarkan cerita. Mendengarkan

cerita memang sangat menyenangkan. Biasanya, setelah

mendengarkan cerita, orang dapat menjelaskannya kembali.

Ia dapat mengingat, baik atau jahatkah tokoh-tokoh dalam

cerita tersebut.

Bagaimanakah cara menjelaskan watak tokoh dengan

kalimat yang baik? Begini contohnya.

Saya sedih mendengar cerita tadi. Kasihan sekali,

akhirnya tokoh dalam cerita itu tidak menemukan

kelincinya, padahal ia sangat sayang pada kelincinya

itu. Namun, ia ikhlas. Saya juga akan seperti itu. Saya

akan bersikap ikhlas jika kehilangan sesuatu.

39

Mengajarkan Budi Pekerti

Anak itu mengomentari watak tokoh dengan kalimat yang

baik. Kamu juga harus seperti itu. Jangan seperti contoh

berikut.

Bagaimana jika kamu tidak suka dengan sebuah cerita?

Kamu juga harus mengungkapkannya dengan kalimat yang

baik. Begitulah sopan santun berbahasa.

1. Dengarkan baik-baik cerita berikut. Tutuplah bukumu.

Gurumu akan membacakannya.

Aku tidak suka cerita itu. Ceritanya sedih.

Akhirnya tidak bagus.

Aku rasa cerita itu tidak masuk akal.

Aku menyesal mendengarkan cerita itu.

Ayo, Berlatih

40

Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas untuk Kelas III

Kiriman Paket untuk Asti

Asti duduk termenung di meja belajarnya. Tangan

mungilnya menimang-nimang sebuah dompet berwarna

kecokelatan. Dia bimbang, apa yang harus dilakukannya

dengan dompet itu. Apakah dikembalikan kepada

pemiliknya ataukah ia gunakan isinya untuk membeli

sepatu baru. Kemarin, ia meminta sepatu baru, tetapi

belum dapat dipenuhi oleh ibunya.

Dompet kecokelatan itu ditemukan Asti kemarin pagi

ketika sedang berbelanja di pasar. Ia berbelanja untuk

keperluan warung ibunya. Seperti biasa, Asti membantu

berbelanja dulu sebelum berangkat ke sekolah. Saat itu,

Asti membeli tomat di kios Abah Sabar. Matanya melihat

sebuah dompet yang tergeletak di dekat keranjang buah.

“Pasti jatuh waktu orang ini membeli buah,” pikir Asti

sambil mengambil dan memasukkan dompet itu ke dalam

tas plastiknya.

Karena masih bimbang dengan keputusannya, Asti

akhirnya berlari ke warung ibunya di depan rumah. Kepada

ibunya, Asti bertanya, “Kalau Asti menemukan dompet

41

Mengajarkan Budi Pekerti

yang isinya banyak, cukup untuk membeli sepatu baru,

tetapi dalam dompet itu ada alamat pemiliknya, apa yang

harus Asti lakukan, Bu?”

Dengan penuh kelembutan, Bu Rani, ibu Asti, menjawab

pertanyaan putrinya, “Asti harus mengembalikan dompet

itu walaupun Asti juga sedang membutuhkannya.”

Mendengar penuturan ibunya, Asti mengangguk-angguk

kecil tanpa bercerita tentang dompet yang dia temukan.

Dia berjanji dalam hati, besok dia akan mengembalikan

dompet itu kepada pemiliknya. Asti berpikir, “Biarlah tak

punya sepatu baru, kasihan juga ibu itu kalau dompetnya

tak kukembalikan. Dia pasti kebingungan mencarinya.”

Sepulang sekolah, Asti mengayuh sepeda mininya. Asti

mencari alamat pemilik dompet.

[....]

“Permisi, maaf, apa benar ini rumah Ibu Kartika?”

tanya Asti kepada ibu muda yang sedang membaca buku

di teras rumah itu.

“Benar, saya sendiri. Ada perlu apa, ya, Dik?” Ibu itu

balik bertanya sambil memerhatikan Asti dari ujung kepala

sampai ujung kaki. Lama dipandangnya sepatu Asti yang

sudah tak layak pakai.

Setelah memperkenalkan diri, Asti kemudian

menceritakan kalau dirinya kemarin menemukan sebuah

dompet dan berniat mengembalikannya. Kemudian, Asti

mengambil dompet itu dari dalam tas dan menyerahkannya

kepada Ibu Kartika.

Ibu Kartika kelihatan gembira sekali karena dompetnya

telah kembali. Sebagai ucapan terima kasih, ibu itu memberi

Asti uang. Asti menolaknya walaupun berkali-kali dipaksa.

Ibu itu akhirnya menanyakan rumah Asti dengan alasan

kapan-kapan mau main ke rumah Asti. Asti memberikan

alamat rumahnya dengan lengkap. Setelah itu, dia segera

berpamitan pulang.

42

Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas untuk Kelas III

[....]

Tiga hari setelah Asti mengembalikan dompet itu,

Pak Pos berhenti di depan rumahnya dengan membawa

bungkusan besar.

“Adik bernama Asti?” tanya Pak Pos kepada Asti yang

sedang mencabuti rumput di pekarangan rumah.

“Benar, Pak,” jawab Asti.

“Ini, ada kiriman paket buat Adik, silakan diterima

dan tolong tanda tangan di sini,” ucap Pak Pos itu sambil

menunjukkan tempat di mana Asti harus memberi tanda

tangan. Setelah Asti tanda tangan, paket itu diberikan

kepada Asti dan Pak Pos bergegas pergi. Ia harus

mengantarkan surat-surat yang lain.

Sepeninggal Pak Pos, Asti membawa paket itu ke

dalam kamar. Dibacanya nama pengirim paket itu “Ibu

Kartika”

. Asti merasa asing dengan nama itu. Sambil

bertopang dagu, Asti mencoba mengingat-ingat. Akhirnya,

Asti ingat pengirim itu adalah ibu yang dompetnya ia

temukan tiga hari yang lalu. Dengan penuh rasa penasaran,

Asti membuka bungkusan itu dan didapatinya sepasang

sepatu baru, seperti keinginannya, terbungkus rapi di

dalamnya. Di atas sepatu itu, tertempel secarik kertas

berisi tulisan singkat.

Ini sekadar ucapan terima kasih Ibu buat Adik Asti.

Semoga dapat menjadi penambah semangat belajar Adik.

Sekali lagi terima kasih.

Bu Kartika

43

Mengajarkan Budi Pekerti

Selesai membaca surat itu, Asti kegirangan menemui

ibunya di warung. Ibunya yang melihat Asti begitu girang,

terheran-heran dan bertanya kepada Asti, “Apa yang

membuatmu begitu gembira?” Asti pun bercerita kepada

ibunya.

Terharu mendengar cerita putrinya, Ibu Rani memeluk

Asti dan mengusap kepalanya.

“Itu sepatu untukmu, Asti,” ucapnya sambil mempererat

peluknya.

Sumber

:

Kompas Anak

, 9 Mei 2004, dengan pengubahan seperlunya.

44

Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas untuk Kelas III

2. Sekarang, ujilah pemahaman kamu. Caranya, jawablah

pertanyaan berikut.

a. Sebutkan tokoh-tokoh cerita yang kamu dengar.

b. Mengapa Asti bimbang, ingin mengembalikan

dompet atau tidak?

c. Apa keputusan akhir yang diambil Asti?

3.

Menurut kamu, bagaimana sifat Asti? Berikan tanggapanmu

mengenai sifat Asti. Jangan lupa, gunakanlah bahasa

yang baik.

4.

Uraikan kejadian yang dialami Asti dari awal hingga akhir

cerita.

5. Apa yang dapat kamu tiru dari tokoh dalam cerita

tersebut?

1. Kunjungilah perpustakaan, baik perpustakaan di

sekolahmu ataupun di tempat tinggalmu.

2. Pilihlah salah satu buku dongeng.

Sumber

:

Buletin Pusat Perbukuan

, 2000

Siapkan untuk Pelajaran Selanjutnya

45

Mengajarkan Budi Pekerti

Mari, Membaca dan

Menceritakan Isi Dongeng

B

Dalam pelajaran ini, kamu akan berlatih membaca

dongeng. Dongeng tersebut dibaca dengan lafal dan

intonasi yang wajar. Mimik muka juga harus tepat.

Selanjutnya, kamu dapat membuat ringkasan dongeng

secara lisan dan tertulis. Kamu juga dapat menjelaskan

isi dongeng dengan kalimat yang tepat.

Sebelumnya, kamu sudah berlatih memahami cerita.

Sekarang, kamu akan membaca sebuah dongeng. Tahukah kamu

bahwa dongeng berbeda dengan cerita? Apa bedanya?

Dongeng adalah cerita yang tidak mungkin terjadi,

sedangkan cerita mungkin saja ada kejadiannya. Cerita tentang

Asti merupakan salah satu contohnya.

Saat membaca dongeng, kamu harus membaca dengan

sungguh-sungguh. Ucapanmu harus tepat. Misalnya,

penyebutan bunyi /f/ dengan /p/. Kedua bunyi itu harus

diucapkan dengan jelas. Selain itu, turun naik suara juga harus

sesuai. Maksudnya, jika tokoh marah, kamu juga membacanya

dengan nada marah. Dengan demikian, mimik wajah juga

disesuaikan.

Jika ada tanda koma, sebaiknya kamu menarik napas

terlebih dahulu. Tanda titik berarti kamu harus berhenti

sebentar.

Mimik wajah juga harus sesuai. Bagaimana caranya?

Misalnya, kalimat yang diucapkan tokoh dalam cerita dengan

nada sedih, kamu juga harus membacanya dengan mimik

sedih.

46

Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas untuk Kelas III

1. Bacalah dongeng berikut. Lakukanlah dengan baik dan

penuh percaya diri.

Kamu boleh pula membaca dongeng pilihanmu sendiri.

Bukankah kamu sudah ditugaskan mencarinya?

Ayo, Berlatih

Doa Sepasang Selop

Pada zaman dahulu kala, tersebutlah kisah sepasang

selop yang terbuat dari kulit kerbau. Selop itu milik

seorang pangeran. Jika tidak dipakai, mereka diletakkan

di rak dapur istana. Di sana, segerombolan tikus dapur

memelototi mereka berjam-jam, seolah-olah ingin

memangsa kedua selop itu.

Sepasang selop itu bukanlah selop biasa karena

mereka dapat berbicara. Mereka berbicang-bincang

persis seperti suami istri. Suatu hari, selop suami berkata

kepada istrinya, “Istriku, jika tikus-tikus itu memelototi kita

seperti ini terus, nantinya kita akan disantap oleh mereka.

Bagaimana menurutmu? Mungkinkah kita dapat berubah

menjadi tikus?”

47

Mengajarkan Budi Pekerti

Selop istri hanya menjawab ringan, “Apa pun

keinginanmu, suamiku.”

Selop suami berdoa kepada Tuhan untuk mengubah

mereka menjadi tikus. Doa mereka terkabul dan keduanya

berubah wujud menjadi tikus.

Sebagai tikus sekalipun, mereka merasa bahwa gerak-

gerik mereka yang paling kecil pun menarik perhatian para

kucing. Keduanya merasa tidak aman dan akhirnya mereka

ingin menjadi kucing.

Permintaan mereka kali ini pun dikabulkan. Namun,

sebagai kucing, mereka kesulitan untuk menginjakkan kaki

keluar istana karena mereka selalu menjadi incaran anjing.

Oleh karena itu, mereka mengajukan permohonan supaya

menjadi anjing. Sebagaimana sebelumnya, keinginan

mereka dikabulkan.

Ketika kedua anjing itu mendekati gadis-gadis yang

sedang menumbuk padi, mereka dipukul dengan alu dan

diusir. Mereka berpikir bahwa menjadi manusia pastilah

sangat menguntungkan dan menyenangkan. Kali ini pula,

keinginan mereka dipenuhi.

Setelah menjadi manusia, keduanya dipanggil

oleh kepala desa untuk melakukan tugas yang berat.

Kekecewaan mereka makin menjadi. Dalam waktu yang

singkat, mereka telah menjadi punggawa raja. Keduanya

bertugas menyampaikan titah raja siang dan malam.

Bahkan, kadang-kadang mereka sengaja dibangunkan

dari tidur lelap mereka untuk menunaikan tugas dari sang

raja.

Tentu kedua punggawa itu pun sekarang berpikir betapa

menyenangkan jika menjadi pangeran dan putri. Tak akan

ada orang yang berani memerintah mereka. Kemudian,

jadilah keduanya pangeran dan putri. Namun demikian,

ternyata mereka hidup dalam kecemasan. Seorang

48

Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas untuk Kelas III

pangeran dari kerajaan seberang menyerang kerajaan

mereka. Mereka terus-menerus dikecam oleh musuh.

“Aku sangat cemas. Bagaimana jika kita kalah? Jika

itu terjadi, kita akan dikurung dalam penjara dan harus

mencari rumput untuk makanan kuda. Apa yang harus

kita lakukan? Jika aku bisa menjadi Tuhan, kita tidak akan

punya musuh dan akan menjadi Maha Penguasa.”

Si istri menjawab sebagaimana biasanya, “Apa pun

keinginanmu, suamiku!”

Akan tetapi, tampaknya itulah batas akhir permintaan

mereka. Setelah si suami mengucapkan keinginan untuk

menjadi tuhan, dalam sekejap suami dan istri itu kembali

menjadi selop seperti sedia kala. Mereka kembali berada

di rak dapur istana, tempat kisah mereka bermula.

Sumber

:

21 Cerita Moral dari Negeri Dongeng

, 2005

2. Teman-temanmu akan memberikan penilaian. Mereka

akan belajar menilai penampilan teman sendiri. Ikutilah

petunjuk berikut.

Contoh:

No.

Nama

Penilaian

Lafal

Intonasi

Mimik Wajah

1.

Agustiara

Kurang

Bagus

Bagus

49

Mengajarkan Budi Pekerti

1. Buatlah ringkasan dongeng yang kamu baca tersebut.

Kamu boleh menulisnya terlebih dahulu di bukumu.

2. Ungkapkan secara lisan ringkasan tersebut.

Gunakan kalimat yang tepat dan santun.

3. Lakukan secara bergiliran dengan temanmu.

Sumber

:

Bobo

, Juli 2006

Anak ini mendongeng dengan percaya diri.

Inginkah kamu seperti dia?

Ayo, Berlatih

50

Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas untuk Kelas III

Manfaat Pelajaran Ini

Inti Pelajaran Ini

Sudah dapatkah kamu mengungkapkan pikiranmu?

Misalnya, memberikan komentar atas cerita yang kamu

dengar. Pelajaran ini mengasah kemampuan kamu dalam

mendengarkan cerita dan memberikan komentar.

Sudah mampukah kamu membaca cerita dengan

mimik muka yang sesuai? Apakah temanmu memahami

isi ceritamu? Kemampuanmu bercerita merupakan salah

satu cara untuk mengungkapkan pikiran kamu.

Apa yang kamu lakukan ketika mendengarkan cerita?

Sebaiknya, kamu bukan hanya memasang telinga.

Kamu juga harus memahami isi cerita tersebut. Dengan

memahaminya, kamu dapat memberi komentar tentang

cerita tersebut.

Demikian pula saat membaca cerita. Pahami isi cerita

sambil membaca. Dengan demikian, kamu akan bisa

menceritakannya kembali.